Sunday, October 28, 2007

married itu....

adalah kompromi realistis!
itu pemahamanku tentang konsep pernikahan.
bagaimana kita mau menghabiskan waktu bersama orang yang dianggap paling tepat untuk buat hidup kita bahagia, buat hati kita nyaman tentram dalam melakukan perjalanan dan pencapaian-pencapaian hidup.
bisa jadi dengan mengabaikan rasa cinta,......haree...gini?!
cinta biar saja jadi cinta, urusannya kan di hati...kalau sekiranya membebani hidup..ya sudahlah.
cinta keseringannya memang bukan hal indah yang tidak harus di miliki :( , isnt it?
bisa jadi memang cinta itu tidak ada, atau bahkan cinta sejati itu hanyalah mitos sentimentil yang dibikin nenek moyang kita yang sok romantis. :p
i havent found it yet...

dari kompromi itu...
bukankah sangat mungkin kita bisa menggapai kesejatian hidup, bahkan menurun pd temuan cinta yang menitis pada banyak hal? contohnya, ketika kita memutuskan menikah untuk sebuah kompromi materi. bisa jadi, kita akhirnya akan merasakan cinta kasih yang sejati melalui
bagaimana kita bisa sedikit berbagi kepada orang2 sekitar dengan limpahan materi yang kita punya dari kompromi tersebut. bayangkan berapa orang yang akan terbantu, karena kepedulian kita...dan akhirnya kita bisa bercinta dengan kasih yang sangat nyata.

dan seandainya boleh bermimpi,
kompromi tersebut terlahir dari orang yang kita cintai setengah mati.
bersama dalam visi yang sama....Subhanallah..paket sempurna yang dari yang di Atas.
one in a million. tapi maintenance dan pertanggungjawbannya juga bukan urusan mudah.

dan aku belajar...
dari lelaki yang pernah singgah di masa laluku.
agar tidak terbutakan oleh cinta hingga menghapus semua pertimbangan untuk hidup dengan lebih baik. thanks guys :)
mungkin memang cinta yang dulu di singgahkan padaku tidak sebesar cintaku pada kalian.
hingga tidak cukup untuk menghentikan pencarianmu dan membangun wujud cinta dalam bentuk2 yang lain bersamaku.

dan memahamkan pernikahan dari kepala lelaki,
aku tidak tahu pertimbangan dia sebesar apa untuk memutuskan hidup berbagi dengan seorang perempuan.
sehebat apakah hingga diputuskan untuk menikah seorang perempuan...?
apakah melulu karena cinta dan segala pengkultusan cinta sehingga terbutakan?
atau...
sebuah upaya untuk mencari perempuan yang bisa terkendali dalam urusan domestik saja
sehingga supremasi laki2 kembali terkukuhkan. untuk tidak terancam oleh seorang istri yang bisa beraktualisasi di luar
sehingga bisa mendapatkan apresiasi dari luar sebagai perempuan yang berprestasi
adalah sebuah ancaman untuk dominasi laki2 ?
atau juga bentuk kompromi..
yang diketahui hanya olehnya?
entahlah....
yang aku coba lakukan adalah
mencoba memahami keputusan seseorang yang hendak menikah...
dan tidak mencoba menawar...dan mempertanyakan, kenapa harus menikah sekarang?
kepada siapa aku kelak ingin berbagi?
tentang apapun...
jika prioritas itu sudah di ambil?
semoga semua orang kelak bahagia dengan pilihan yang sudah diambilnya...
ya...semoga...semoga saja begitu!

Saturday, October 27, 2007

kantor itu bernama MGI

paremono

diambil dari Kedaulatan Rakyat online
GARA-GARA BEREBUT AIR IRIGASI; Adik Bunuh Kakak Kandung
26/10/2007 10:22:48

MAGELANG (KR) - Gara-gara berebut air irigasi, seorang adik tega menganiaya kakak kandungnya sendiri hingga tewas. Korban bernama Supoyo (68), warga Trojayan, RT 01 Rw 03, Desa Parimono, Kecamatan Mungkid, Magelang. Sementara pelaku adalah Rus (51), yang merupakan adik korban.
Dari informasi yang berhasil dihimpun KR Kamis (25/10), kejadian berawal sekitar pukul 20.00 Rabu (24/10) malam. Saat itu, keduanya berniat mengairi lahan pertaniannya yang berada tak jauh dari rumah mereka. Namun entah disengaja atau tidak, pelaku melihat kakaknya tidak mengalirkan air irigasi itu ke lahan pertaniannya.
Melihat hal itu, pelaku menegur korban. Dan tidak beberapa lama kemudian, terjadilah cekcok di antara mereka. Karena tidak ada yang mengalah, pelaku pergi. Namun sesaat kemudian, ia kembali lagi dengan membawa sebatang kayu. Sesampainya di tempat kakaknya, tanpa basa-basi pelaku mengayunkan kayu ke kepala kakaknya. Mendapat serangan mendadak, korban tidak sempat menghindar. Akibatnya, korban tersungkur dengan darah mengucur dari kepalanya.
Tidak beberapa lama, sejumlah warga datang untuk melakukan pertolongan dengan membawa korban ke Rumah Sakit Umum (RSU) Muntilan. Namun setelah mendapat perawatan intensif di RSU, Kamis siang sekitar pukul 13.00 korban meninggal.
Dari keterangan salah seorang petugas RSU yang tidak mau disebut namanya, diketahui penyebab meninggalnya korban adalah luka sobek di bagian kepala kanan atas dan bawah.
Kapolsek Mungkid AKP I Gede Suarti yang dihubungi KR membenarkan adanya kejadian itu. ”Memang benar, kami baru saja menangani kasus penganiayaan. Saat ini, pelaku sudah kami amankan. Hasil penyelidikan sementara, penyebab penganiayaan itu karena perebutan air irigasi,” ujarnya. (R-8)-



paremono...
yang kalo di search engine google tidak nampilin apapun, kalo ada paling juga info ga penting :(
desa yang kucinta itu, minggu lalu bergolak.
damainya hingga kadang membuatku bosan dan kesepian kalo kelamaan pulang ke rumah ortu terkoyak oleh berita pembunuhan kakak-adik.
hebohnya kampung paling maksimal hanya sebatas kriminal maling ternak, atau juga pemulung yang maling jemuran. which is pelakunya adalah orang luar.
mengetahui berita terbaru dari harian lokal, sms teman & keluarga aku speechless !
kok bisa kejadian....biasanya itu kejadian di tempat lain, bukan di paremono, sumpah aku ga rela!
meski berita itu membuat paremono menjadi sedikit terkenal :(
orang yang berbunuhan itu, ku kenal nama dan profilnya. Pak Koyo, Pak Gok..sedemikian familiar dengan paremono...orangnya sangat paremono dan njawani sekali.

mungkinkah beningnya air mampu mengalahkan kentalnya darah yang mengaliri dari keluarga yang sama?
pertanyaan besarnya adalah, gimana hidup setelah pertumpahan darah itu. yang meninggal enak sudah cuci tangan dari hidup keluarganya, yg membunuh sudah mendekam di penjara...lalu gimana penghidupan anak istri, bude dan bulik serta anak-anak mereka yang sepupuan? Astaghfirullah.
siapa yang menggarap sawah, siapa yang tega bersisian hidup dengan pembunuh ayahnya yang adalah pakliknya sendiri?
semoga saja ini adalah kasus terakhir, semoga kelak paremono tercantum jd headline di suratkabar manapun karena prestasi dan kabar baiknya.
semoga hidup paremono menjadi lebih mudah,
hingga leluhur yang dulu mendirikannya bisa tersenyum bangga melihat keturunannya hidup sejahtera...
amin

Friday, October 26, 2007

Thursday, October 25, 2007

bos posesif

jika cluenya adalah ;
over protective, over control, dan tidak melakukan apapun kecuali bolak-balik nelpon anak buahnya untuk nyari tahu sepanjang hari anak buahnya ngapain aja.
Dia akan marah-marah kalo telpon kantor, telpon handphone tidak angkat ( misal yg bersangkutan lagi di toilet). kemudian dia akan ngecek keberadaan anak buahnya dari kantor2 lain di sebelah, ada yang tahu nggak si A dan si B kemana...lha ya saruuu tenan...
dan aku pernah, punya atasan seperti ini..
dan dia menyebutnya sebagai KONSOLIDASI,...
menyebalkan konsolidasi seperi ini :(