Tuesday, January 29, 2008

dream team!

saya paham sekali,
sesuatu yang ideal susah sekali di cari, dan bahkan mungkin saja itu ga ada.
( bisa jadi itu hanya dongeng indah untuk memotivasi tiap orang agar punya mimpi & usaha nyata untuk menggapai hal yg ideal)

duh..ketika aku nulis ini, tiba2 aja winampnya muter romansa yang hilang-nya GIGI, berasa sendu hingga bolak-balik ku puter ulang ( dengan lirik kembalikan rasa cintaku padamu..ya kembalikan rasa cintaku, yang membuat aku mau bersamamu :( waktu itu. aku ga pengen nyerah, tapi sepertinya cintaku disini tidak di maintain hingga lambat laun sangat kusadari sayang dan cintaku makin hari makin luntur)
dan sungguh aku tidak tahu, untuk paparan alasan apa aku harus bertahan?

tiap ladang beda ilalangnya,
dan tiap ladang koloni kumbangnya emang beda strukturnya
( sebentar, aku agak bingung cari kata tepat untuk beranalogi)
masalahnya, aku terbiasa di ladang yang menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap anggota koloninya.
sebuah koloni yang didasarkan pada apresiasi teamwork, hingga tiap kumbang akan merasa hebat sesuai level pekerjaannya karena telah berkontribusi dg unik ( ga ada kontribusi yg sama, semua di custom sesuai jabatan dan kekuasaannya), dan punya hubungan baik yang hangat dengan seluruh koloni, termasuk dengan ketua koloninya. ketua yang mampu memberi sentuhan yang personal, menurut kebutuhan tiap anggota koloninya. dan dia tahu banget klo hubungan ini semata-mata karena kebutuhan team untuk diberi asupan rohani. ( walahhhh bahasa aa gym keluar ne), dan dia tahu banget siapa saja yang harus di support penuh agar bisa terbang kencang ke ladang-ladang lain untuk bersosialisasi, trading atau apalah....walo mungkin cuma bikin ladang yang bersangkutan jadi sedikit dikenal di ladang-ladang lain.

dan....koloni sudah terbentuk, pertanyaan besarnya adalah apa yang harus diberikan agar pekerjaan tim terwujud dengan baik dan mampu mendekati sempurna, dibelikan sayap baru? wah...mungkin agar terbangnya tahan lama dan jauh, ataukah helm untuk melindungi kalau di ladang tetangga ternyata diberondong senjata dan peluru tajam. tapi kok, ga da sayap maupun helm diberikan disini, udaaahhh....sana terbanglah keluar, yang penting pulang bawa daun (hah..daun...iyalah, daun kan makanan kumbang)

tapi kayaknya koloni ini mulai kehabisan energi, satu kumbang jatuh kemarin ( kehabisan nafas kali), dilanjutkan kumbang lain yang udah siap-siap take a rest, satu kumbang mulai mundur satu persatu...yaaahh...kalaulah kumbang2 ini memilih terbang bebas, adakah hal yang kurang di ladang ini?
mungkin, ada yang harus lebih cerdas dalam memilih sekutu :p
sungguh, cinta itu masih ada.....( dikitt..klo ga da yg tergerak ya cuma tinggal nunggu waktu untuk padam selamanya, hiks...)

Saturday, January 26, 2008

berbicara


Kedewasaan mencerna semua bentuk komunikasi,
Berawal dari kecerdasan dan kematangan emosi

Hhhmmm…
Sekarang minggu ke-4 januari,..boleh di bilang minggu yang ga asik. Badanku tiap hari meriang, tanpa kutahu sebabnya, brasa lemes ga bertenaga event support multivitamin ga absen…emang bawaan tulang tua kali ya. He..he..he..

Hari pertama & ke-2 sibuk ngebantu runningnya divisi lain, but that’s OK.
Pulang ktr pasti udah berasa ga bertulang, emosi tingkat tinggi dan aduuuuhh…cape dan meriang tiap hari. Ga keren banget kan 
Jumat ini, setelah malem sblmnya ngisi talkshow di sebuah radio bersama temen sektr, agendaku, pengennya ngelarin proposal yg kepending lama.
Tapi tetep aja, aku ga berhasil nyelesaiinnya..aku sempet ngeluh ke partner-ku betapa gobloknya aku sekarang.
Yapp…susah banget ngelarin rangkaian kata untuk memikat calon klien idaman, halaaah.
Tapi ya sutralah, emang mentok! Kaga bisa dipaksain..

Sembari nyari inspirasi, browsing sana-sini untuk matengin karakter klien dan ajuan yg ciamik, aku OL ma beberapa teman.
Terlibat dalam obrolan maya,
Pertama, sebut saja di si X

Seorang yang saat ini bekerja di sebuah agency bernama besar. Seorang yang berada di departemen yang sama denganku. Seorang yang aku tahu pasti masih sibuk menyelesaikan kuliahnya, ketika aku berjuang untuk sebuah perusahaan dimana waktu itu aku cinta setengah mati padanya .

Seorang yg ku tahu luntang-luntung setelah kelar kuliah, ketika aku mulai bisa diterima di komunitas yang aku berusaha keras menembusnya. Dan yg kudengar, dia masuk ke agency itu setelah namanya berkibar. Ikut merasa punya nama besar mungkin walaupun di luaran, banyak gosip beredar kalo departemen dia sangat tidak perform di agency itu. Wah…itung2`kan numpang beken, kalo d belakang namanya diimbuhi nama agency itu. Tapi ga tahu ya, kalo nama agency itu di ilangin, masihkah ada orang peduli padanya diluar sana…ironis sekali.

Semua percakapan berawal dari saling bertanya kabar yang selalu saja, Allhamdulillah baik-baik saja. Lama dan lama merembet ke masalah perjodohan. Aku bukan orang yang sensitif kalo ngebahas hal ini, lha emang belom dapet kok. Trus napa?

Bahkan, keseringan aku dan teman-temanku ngejadiin hal itu sebagai sebuah jokes segar…tarolah ada GOLKAR di kantorku ( golongan kasep rabi…ha..ha..), atau juga saling mencerca dan menghujat kenapa tidak ada yang berani ngadep ke penghulu. Akhirnya balik ke konteksnya…dengan teman2 yang dirasa deket, sudah sepantasnya di sikapi dengan enteng dan besar hati…syukur-syukur bisa di ketawain bareng-bareng…apes juga ya nasib  jangan2 jodohnya udah mati pas di lahirkan, jadi di kejar kemanapun juga ga bakal nemu,

Atau jodohnya jangan2 sejenis, makanya ga bakal dapet juga klo selama ini berhubungan dengan lawan jenis,

Atau bisa juga buat smash bales, klo yang ngeledek ternyata juga telat kawin. Ngeles andalan adalah :
‘halah…jangan keseringan ngomongin orang, situ sendiri bermasalah ma jodoh kok pake ngebilangin ma orang lain. Kelarin dulu masalahmu, baru kasi omongan ma kite orang, jadi terpercaya!’
Nah lho…pasti telak kan wakakak.

Balik lagi ke X, boleh di kata aku ga pernah ngerasa deket ma dia, di samping juga tahunan ga ketemu, juga apresiasiku ma dia emang ga segitu baiknya…aku ga ngelihat dia patut diapresiasi lebih. Ups sorry..lha aku ga ngerti kualifikasi kehebatannya je.

Ringkasan percakapannya seperti ini,

  • X nanya masalah mo nikah kapan, aku jawab ya…pengennya tahun ini ( apakah jawaban ini salah, lha emang pengennya kok)

  • Trus, rese-nya dia bilang halahhh bolak-balik bilang tahun ini ( tidak dalam bhs bercandaan, serius dan terlihat akan menyebalkan nih), aku ngejawab ya..emang pengennya gitu,

  • Aku sempet shock, anjrittt bener nih orang….urusan dia apa coba, aku ga harus bilang ke dia klo sepanjang thn itu aku harus ngadepin banyak hal kan? Dan aku juga ga ngerasa harus ngejelasin ke dia, beratnya bangun lagi, susahnya menata hati untuk siap berjalan tegak lagi…dasar kere! Ga penting banget kan, mengekspos privacy untuk melakukan pembelaan diri, trus ujung2nya di kasihani. Idih nggak yanti banget.
  • kerese-annya masih berlanjut aku mencoba membelokkan ke dunia kerjaan mengangkat tema yang sama, di pake buat bercandaan aja. Tema utamanya adalah = betapa lamanya sebuah wacana tidak segera di eksekusi.. Konteksnya lebih besar, tidak menjustifikasi kehidupan seseorang. Melainkan sebuah sistem yang aku tahu pasti dia bergelimang didalamnya, sistem yang mengedepankan wacana ketika aku berada di dalamnya, akibat hebatnya…banyak orang merasa di dzolimi hingga memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu. Kata2nya adl waaah..ada yang juga waktunya lama, ga berubah, bisanya janji doang. Lama = wacana ( janji palsu) dasar dodol, kagak mudeng dia.

Ya kantormu itu! Dari orang dalam, ga ada perubahan yang dijanjikan. Janji yang didengung2kan dari thn 2002, di tiupkan keras-keras pada thn 2006, tapi ya sampai di situ aja. Setahuku lhoo…dari testimoni beberapa teman yang jadi korban dan termajinalkan oleh sistem company yang jadi tempat cari popularitasmu itu.

  • kayanya dia mulai be te, ujung2nya nyinyir. Oalahhhh.....klo mo di bikin marah2an udah dari tadi aku pingin marah dan ngelempar bakiak ke muke lu. Tapi berhubung pingin memaintenance hubungan baik, yang tidak kamu sadari dari tadi.

  • Tapi emang butuh kematangan berpikir dalam mencerna semua bentuk komunikasi, itu yg aku sampaikan ke dia. Berharap dia berrefleksi, knapa aku ngucapin kata2 garang tadi. Lihat lah..ada sebab, ada akibat. Lihat kembali, tadi mulutmu ngucapin apa, hingga aku bisa meradang kaya gini.

  • Tapi malah bolak-balik nanya maksutte?
    Halah, ya sudah! Stop sampai di sini aja. Emang bukan level kita untuk bisa ngomong dengan cerdas, cerdas menempatkan diri dalam sebuah bentuk komunikasi.

Dan aku menutup obrolanku dengannya, sebal pada orang yang sangat aneh itu. Mungkin baiknya, aku tidak perlu lagi ngobrol lagi dengannya.

Ke-2 obrolan dengan Y

aku mengenal Y dari teman dekatku yang terakhir. Sekedar kenal, klo pas ketemu ya ngobrl..ga da yg lebih.

Percakapan basa-basi berlanjut dengan aku menanyakan kabar R, seorang teman yang sangat baik. Y, R dan teman dekatku kebetulan berasal dari satu kota yang sama, bahkan satu SMA dan pernah tinggal satu rumah juga di Jogja ini.
Pertanyaan tentang R tidak di jawab dengan baik, ya mungkin ketularan percakapan sebelumnya dengan si X mungkin ya….hari ini pada nyinyir padaku.
Ada yg salah, tanyaku? Kmu ga suka klo aku nanyain kabar orang lain lewat kmu?
Eehh..malahan dia mancing knapa aku ga nanyain kabar mantan teman dekatku itu padanya…napa nanya si R, menurutnya aneh
Waah…pada ga bisa di ajak asik hari ini, emang aku harus njelasin beribu alasan kenapa aku peduli ma R? emang Y tahu klo selama ini aku dapet paparan yg sangat obyektif dari R kalo aku menceritakan beberapa kisah hidupku.
Aaarrghhh!!!
Klo aku mutusin untuk bersama siapapun dan meninggalkan siapapun…aku sepenuhnya bebas memilih kan. Napa si, kalian pada rese hari ini?!
Percakapan hari ini dengan si Y, memberiku sebuah penilaian emang aku ga harus ngoyo menjaga relationshipku dengan teman-teman si eks itu. Klo emang bisa diajak share ayuuukk..klo ga ya udah ke laut aja ma si eks..silakan berenang sepuasnya..
Klo ini mah, level kesel dan sebelku tidak setinggi obrolan ke X, tapi cukup buat ilfeel ajah

Ke-3 obrolan dengan seorang kreatif

Waaah..klo yang ini ni, partner asik…tahu pahitnya sebuah perjuangan dan manisny sebuah pertemanan yang terjalin bersamaku..halah narsis
Tujuannya emang ngegosipin kisah teman kita juga yang apes dan apesnya dibikin sendiri. Terkekeh-kekehlah kita, tersenyum dan cengar-cengirlah aku…mayan lah menguapkan sedikit gondok di hati. Wah pahalamu besar mas, membuatku agak seneng 
Sukses ke jakartanya yak! Semoga dapet yang terbaik untuk karirmu…aku tahu kamu layak dapetin yang seharusnya kamu dapat di jakarta! Semoga segera kaya raya..he..he..


Obrolan terakhir dengan partner gendutku…

Biasa ledek2an, dianya lg OL di komputer nan jauh di luar ktr. Konon ngerjain kerjaan ktr, sambil ngeceng kali…emang dia mata keranjang..he..he..he..
Dia sibuk nyindirin aku yang ngefans sama seseorang yang berlebih :p
He..he..he..
Dan kita saling mengumbar kata-kata tak pantas untuk mengekspose seseorang itu, hiks..
Dan ujung2nya dia closing dengan kata2 pendek penuh makna:
….tapi seneng kan? ( walo kita sibuk nyacatin orang yang ku gemari tadi)
Sithik ( jawabku! Ha..ha..ha..ini mah kaga bs boong, emang suka..tapi dikit, ato dikit suka? Ah mbuh lah) isiiiinn aku.

Dan banyak obrolan hari ini berlanjut dengan obrolan konvensional (dibaca=obrolan tatap muke) di malam hari, obrolan dengan seorang teman yang diperkenalkan padaku oleh si kenil-kenil :D
Membahas tentang sebuah kesombongan, kesombongan dari sebuah perusahaan yang nular ke teamworknya.
Teman bernama T itu, melamar di perusahaan terkemuka. Appointment dengan sang petinggi jam 8.30. si petinggi datang bebarengan dengan T, tetapi T baru ditemui dia setelah satu jam nunggu tanpa kepastian.
Cek di cek, konon si petinggi di dalam juga Cuma ngobrol dan berketawa-ketiwi, padahal T kenal secara personal dengan petinggi itu. Kok ga ada penghargaan sedikitpun ke orang yang sengaja datang karena di undang, bukannya itu merefleksikan citra perusahaan yang konon besar itu.
Besar apa? Besar kesombongannya kali.
Betapa kecewanya T diperlakukan tanpa penghargaan sama sekali, tercoranglah citra yang sebelumnya diingatnya dari perusahaan itu.
Nah..bukankan kekecewaan itu bisa jadi isu gelap yang mungkin akan menjatuhkan kredibilitas perusahaan yang dulu dibangun dengan semangat dan airmata itu? Bisa menyebar kemana-mana secepat kilat.
Padahal setahuku, petinggi itu bukan owner dan bukannya orang yang jadi pendiri di kantor itu. Malahan dia gabung pas kantor itu dah mayan jadi, tinggal finishingnya aja.
Dan konon, kesombongan kantor itu emang sudah menyebar kemana-mana di kota kecil ini.
Mulai dari junior kreatif maupun junior marketernya yang bener2 masuk enak, artinya ga perlu fight sampe berdarah2 ketika bikin kantor itu. Tapi kesombongannya melebihi, siapapun yang dulu udah bertaruh hati, jungkir jumpalitan membuat kantor tsb di kenal khalayak.
Tapi ya sudahlah, Mungkin bisanya mereka emang berbangga hati dan bersombong hati, moga ga nular ke kantor kita ini.
Kembali lagi, itu masalah kematangan emosional dan kecerdasan untuk berpikir dan bertindak sesuai tempatnya.
Untuk orang2 sombong itu, mungkin tawaku habis untuk ngetawain dia. Mungkin malahan aku udah sangat malas untuk ngelihat dan menyadari bahwa mereka hidup, dan berada di sekelilingku.
Dasar manusia!

Ps. Buat siapapun yg kbetulan ngebaca & tdk berkenan dg kisahnya mohon di maafkan, damai di hati damai dunia kita



Wednesday, January 23, 2008

wibawa


wibawa
sembah paduka untuk Anda!

pastinya ga seekstrim itu kan. iya...aku selalu bilang kalo wujud apresiasiku ke setiap orang adalah sejauh mana dia berkinerja baik di karir, sosialisasi ( dan ataupun percintaan...gubrak)
tapi, disamping itu aku peduli banget dengan kewibawaan, sejauh mana kita bisa menempatkan diri di depan komunitas maupun sejauh mana seseorang harus kita aprseiasi pada tempatnya.
halahhhh...


masak iya berlaku di depan raja diraja saya seenak perut ndiri.
mencoba berbagi tentang wibawa,
aku masi jawir asli yang kadang gini-gini saya masih sangat konvensional lho.
nilainya masih kucoba pegang teguh ;)
bahwa jaga wibawa ga serta merta jadi jaim
herannya, masih ada banyak manusia yang ga peduli untuk menempatkan diri dan sumpah! bagiku itu mengganggu.
bersikap untuk menjaga wibawa orang lain adalah kematangan dan kedewasaan berperilaku,
dan jokes apapun dengan orang yang jadi atasan kita tetap harus dalam koridor kehormatan.
mau sedekat apapun dengan atasan, klo di tempat kerja...aku yakin aku harus selalu jaga ego nya sebagai pemimpin.
dekat dengan bapak mertua, atau siapapun juga yang lebih tinggi kedudukannya bukan sebuah sebuah pembenaran untuk ngelunjak.
bukannya dengan pasangan kita pun kita juga harus konsisten menjaga wibawnya dimanapun dan bahkan didepan kita sendiri yg notabene orang terdekatnya?
semuanya kan tentang refleksi kedalaman budi pekerti..
yang tidak bisa juga diperankan dalam sebuah lakon tertentu?
bukannya,
konon kalo kita di kasi kesempatan untuk jadi orang besar, kita pasti ga mau di lonjakin ma sekitaran kita?

pastinya harus dekat, tapi dengan cara terhormat :)
peace man!

Friday, January 18, 2008

queen of drama


konon, di sebuah tempat ...
sebuah drama yang layaknya hanya ditayangin di sinetron, hari-hari terakhir ini mampir di sekitaranku.
wah..ada bintang sinetron ne,
tapi tauk ndiri skr bintang sinetron kita aktingnya kaya apa...
nanggung, pendalaman karakternya ga ada, brief ceritanya juga ga jelas....asal deh pokoknya :D
sayangnya, bintang yang ini ga pake konsultan packaging juga, ya udah paket yang ditampilkan sekedar paket nampang, super pe de dengan bumbu rajukkan, manjaan dan lenguhan yang aduuuhhh...garing banged.

ups....apakah cluenya udah terlihat bisa ditebak? semoga ngga...
(ndut: sebisaku aku udah mengaburkan identitasnya lho, masalahnya ini ga pake foto jadi matanya kagak bisa aku blok item)

konon lagi, sang ratu drama merasa panggungnya aman sejahtera dan sentosa.
bertokoh sebagai ( emmm...seperti orang lain) untuk sebuah tujuan yang entahlah...kita ga begitu memahaminya, sempat terpikirkan tapi tetap saja aku sebagai pemeran figuran tidak ngerti jelas arahnya mo dibawa kemana. Lambat laun, tujuan itu terkuak. sayangnya sang ratu tetap tidak datang kesadarnnya, bahwa ada peserta panggung lain yang mulai mendeteksi ketidakjujurannya dlm berperan.
gimana nggak? secara ga nyadar ratu berperan ganda.
didepanku, dia berperan jadi kasta tinggi, dengan pencapaian tinggi, punya bisnis sekian dll
intinya minta diberi penghargaan lebih, tapi ya dasarnya aku.
waktu itu aku cuma bilang, so what? aku bisa nebak background kamu..tapi kamu ga bisa minta aku bersikap khusus karena backgroundmu itu toh? aku tidak peduli kamu anak siapa dan punya apa...aku hanya akan peduli dengan pencapaianmu dalam beraktualisasi disini..dan klo kmu bagus, pasti aku mengapresiasi..ga usah pake acara minta
sayangnya,
konon kepada seorang yang lain atau bahkan dua atau tiga orang yang lain,
ratu berlaku sebagai sahaya, halah...tapi ya itu, nanggung dan malah ketahuan ketidaktulusannya...karena situasi di sini mulai mengarah komunal. semua orang di harapkan tidak bertopeng untuk menguatkan personal brandingnya.
dan yang bertopeng, aktingnya dah ga cantik lagi.
udah terlalu kasar, bukan hanya jati dirinya terbongkar sendiri, tapi juga tujuan aktingnya udah terendus oleh 3 manusia di panggung yang sama. dan kita berkasak-kusuk mengumpulkan fakta investigasi..
halah, malah kaya infotainment.
ternyata o ternyata, targetnya pemeran utamanya to?
tuh kan kalo mainnya ga cantik jadi cepet ketahuan to, mana ketahuannya tidak dengan cara yang terhormat lagi...
mencuplik ucapan temen gendut, maen nya kaya preman kampung si...jadi kasar maen perannya. terlalu underestimate dia...lha di sini ada preman berdasi je....tauk lah..langkah2mu.
biasa maen halus kok malah da orang nyap-nyap maen kasar dan pendalaman karakternya wagu!
ya udahlah, mungkin ini hidup ya.
di lingkaran yang lebih kecil ada panggung juga, dan syukurlah aku tidak pernah suka menjadi orang lain..he..he ujung2nya narsis ne.
ya iyalah, kebanggaan pada diri sendiri membuahkan kenyamanan untuk mengekspos pesona kita kan.
pastinya, be honest with ur self.
ma diri ndiri ja bo ong, palagi ma orang lain yak

Friday, January 11, 2008

midnight talk

puluhan menit terakumulasi dalam deretan jam
sedianya kan segera melanglangbuana ke mimpi menuntaskan penat dan lelah
waaaah....aku cape hari ini
hormon lagi ga kompak :p
tepat jam 12, rencana berantakan gara memori kembali berkelibatan
apa sih yang tidak untuk kenangkan dia lagi ...
dan deretan kata yang kurangkai, kupikir terlalu basi untuk ku kirimkan
palagi telpon, nyaliku ga sebesar yang biasa aku tunjukkan di depan relasi maupun partner kerjaku :(
tapi sekali lagi, semuanya nyangkut di ujung tenggorokan dan ujung jariku aja.
ampun Tuhan...beberapa hal ga selalu mudah ya..it's hard for me to face it :(
dan untung saja, seorang sahabat masih terjaga di ujung kota lain
jauh dari pojok papringan ini.
seorang sahabat yang ku kenal dari lelakiku
ternyata jauh peduli di banding teman yang dulu dekat itu
dia bilang, sayang aku harus terjerat ma pesonanya.
yah...mungkin aku harus lewatin dia dulu, untuk ujianku..mau ga mau kan udah lewatkan.
dan ga ada jalan untuk balik, berputar untuk hilangkan kisah itu.
dan sedikit petunjuk aku dapetin malam ini,
aku tahu hrs berjalan kedepan,
tapi insight yang lebih mencerahkan aku dapetin tengah malem ini
dari testimoni seorang sahabat itu
bahwa aku harus ikhlas ninggalin dia,
aku ga harus bertanggungjawab untuk meluruskan satu hal ataukah banyak hal
dari hal yang sudah layak disebut sebagai sejarah
bertemu atau tidak lagi sudah bukan hal penting,
masih banyak kerumunan orang yang hangat, penuh cinta disekelilingku
yap...betooolllll
Allhamdulillah
hah, aku udah tahu dari dulu harus ngapain dan bersikap apa
tapi selalu aja pemantikknya dari orang lain
huh, bodohnya aku :p
ya..ya...
i'll reach out all of my dreams

Tuesday, January 01, 2008

have a good episode in 2008!

ada seorang temen menyarankan untuk ngeluangin waktu bwt tahun baruan (ditambah ma testi di FS :p
konon aku bertemu seseorang, halah. ga usah nunggu taon baru juga ketemu orang tiap ari he..he..he...
tapi tanpa mengecilkan saran teman, aku tetap mudik. yang lebih berharga akan aku temui, ya keluarga lah pastinya..namanya juga nak manis ha..ha...
pertama masuk rumah, malah ibu yg heran..lha kok pulang? ( hayah...anak pulang kok ky ga seneng, ternyata doi kepikiran kok tumben aku malah mudik malem menjelang taon baru kali ye....)
habis bingung mo ngapa, temen2 juga pd punya acara sendiri2, lagi males gabung..paling ya gitu-gitu, dah makin tua jadi dah hafal banget acara pasti generik. mentang2 musim obat generik ( teu nyambung euy!)
mending bikin acara nonton tipi ma nyokap, telpon2 ma temen (ato mantan temen deket..waduhhh), smsan...curhat ma nyokap, pa lagi adekku yg ganteng itu juga ga kemana-mana( jomblo emang nular kali).
dan Allhamdulillah...hujan!!!
jadi ga da alasan buat mo ngelihat keluar, palagi emang badan lg ga enak, abis di pijit kok malah lemes serasa ga bertulang.
sessi pertama, pastilah curhatan nyokap :)
tiap minggu pulang kok cerita doi ga habis2..sekarang curhatan nikahan sepupu, yg tumben2 nih ga trus berbelok ngejer akyu...udah tauk kali cari mantu emang sulit..
sabar ya bu!!! he..he...
so malem ini sama seperti malem sebelumnya, ga perlu dramatis palagi sok romantis..
aku bareng keluarga udah lebih dari cukup, tiap minggu bermanja2 kok selalu ngerasa ga cukup :)
jam 12 berdoa semoga tahun ini lebih baik dengan limpahan barokah dan rejeki yg cukup, selalu bisa bersyukur dan semoga saja juga mampu berbagi...amien
i love u mama!